
asosiasi tenaga ahli alat berat indonesia

Ancaman, Kelemahan, Tantangan dan Peluang Kekuatan Ekonomi Indonesia dan Daya Saingnya
Ancaman, Kelemahan, Tantangan dan Peluang Kekuatan Ekonomi Indonesia – Bank Indonesia (BI) menilai kelemahan ekonomi Indonesia memiliki sebab, bahkan sejak zaman orde baru. Hal itu adalah ketidakseimbangan antara sisi internal dan eksternal perekonomian Tanah Air. “Kuncinya di internal cukup bagus, tapi dari eksternalnya kita masih lemah. Bahkan sejak orde baru, kelemahan itu sudah eksis. Kita belum mampu mengatasinya,” kata Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution di acara Kompas100 Forum “CEO Bicara Kabinet Mendengar: Tumbuh Lebih Tinggi atau Stagnan” di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (28/11/2012).
Menurut Darmin, kondisi perekonomian dari sisi internal ini diukur, baik dari sisi inflasi maupun kesempatan kerja. Di sini, baik nilai inflasi maupun kesempatan kerja masyarakat Indonesia dinilai masih bagus. Namun dari sisi eksternal, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih ditopang oleh neraca pembayaran yang masih belum stabil. “Pertumbuhan ekonomi tinggi itu selalu dibarengi oleh neraca pembayaran yang surplus. Kita belum mampu atasi itu,” tambahnya.
Berikut ancaman dan kelemahan ekonomi indonesia :
- ASEAN Free Trade Area (AFTA) merupakan wujud dari kesepakatan negara-negara ASEAN untuk membentuk suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia serta menciptakan pasar regional bagi 500 juta penduduknya.
- Kesediaan indonesia bersama-sama dengan 9 Negara ASEAN lainnya membentuk Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada tahun 2015 tentu saja didasarkan pada keyakinan atas manfaatnya yang secara konseptual akan meningkatkan perumbuhan ekonomi Indonesia dan kawasan ASEAN.
- Dimulainya AFAS ( ASEAN Framework Aggreement on Services) yang akan menghilangkan hambatan-hambatan perdagangan jasa yang terkait dengan pembukaan akses pasar (market access) dan penerapan perlakuan nasional untuk setiap node of supply.
- Tantangan lainnya adalah laju inflasi Indonesia yang masih tergolong tinggi bilang dibandingkan dengan negara lain dikawasan ASEAN.
- Rendahnya kualitas tenaga kerja indonesia disebabkan karena sistem diklat yang masih berorientasi pada pengekatan “supply driven”. Program diklat yang dikembangkan oleh lembaga diklat pemerintah dan swasta belum mengacu kepada kebutuhan pasar kerja.
Selain memiliki ancaman dan kelemahan kekuatan ekonomi indonesia dan saingnnya, Indonesia juga mempunyai tantangan dan peluang kekuatan ekonomi dan daya saingnnya seperti berikut :
- Indonesia merupakan negara yang paling berpotensi dan mumpuni dari segi kuantitas. Indonesia menyumbangkan 40 % dari total penduduk ASEAN, 39 % PBD ASEAN berasal dari kantong PDB Indonesia.
- 70 % penduduk indonesia berusia produktif.
- Pertumbuhan ekonomi yang stabil dikisaran 6%.
- Kepemilikan sumber daya alam yang begitu melimpah (Perairan, Daratan)
- Indonesia tergabung kedalam negara G-20(negara 20 besar kekuatan ekonomi dunia) dan ramalan berbagai pakar ekonomi yang menyebutkan Indonesia akan menjadi tujuh kekuatan ekonomi dunia di tahun 2030.
Dari Segi produktivitas APO ( Asian Productivity Organization) mencatat dari setiap 1.000 tenaga kerja Indonesia pada tahun 2012, hanya ada sekitar 4.3% tenaga kerja yang terampil. Jumlah itu kalah jauh dibandingkan dengan Filipina yang mencapai 8,3%, Malaysia 32,6%, dan Singapura 34,7%. Serta dari index daya saing global pada tahun 2012 indonesia berada diperingkat 50 dan ke-5 di ASEAN dan menurut data terakhir naik ke posisi 39.
Kontak Kami :
: 02129638008
: admin@pertaabi.com
Baca juga :
Fakta dan Data Tentang Kekuatan Ekonomi Indonesia dan Daya Saingnya
Fakta dan Data Tentang Kekuatan Ekonomi Indonesia dan Daya Saingnya – Indonesia adalah negara yang memiliki potensi ekonomi yang tinggi, potensi yang mulai diperhatikan dunia internasional. Indonesia – ekonomi terbesar di Asia Tenggara – memiliki sejumlah karakteristik yang menempatkan negara ini dalam posisi yang bagus untuk mengalami perkembangan ekonomi yang pesat. Selain itu, dalam beberapa tahun terakhir ada dukungan kuat dari pemerintah pusat untuk mengekang ketergantungan Indonesia pada ekspor komoditas (mentah), sekaligus meningkatkan peran industri manufaktur dalam perekonomian. Pembangunan infrastruktur juga merupakan tujuan utama pemerintah, dan yang perlu menyebabkan efek multiplier dalam perekonomian.
Sebelumnya, Indonesia sering disebutkan sebagai kandidat yang tepat untuk dimasukkan ke dalam kelompok negara BRIC (Brazil, Rusia, India dan China). Kelompok lain yang sering disebutkan sebelumnya – yang tergabung dalam akronim CIVETS (yaitu Colombia, Indonesia, Vietnam, Mesir, Turki dan Afrika Selatan) – juga mendapat perhatian karena anggotanya memiliki sistem keuangan yang cukup canggih dan populasi yang tumbuh cepat. Beberapa tahun yang lalu produk domestik bruto (PDB) dari CIVETS itu diperkirakan berkontribusi sekitar setengah dari ekonomi global pada 2020.
Nah, berikut kami akan sampaikan mengenai kekuatan ekonomi indonesia daya saingnya :
- Dalam laporan terbaru GII 2013, Indonesia menduduki ranking 85 dari 142 negara(Global Innovation Index).
- Indonesia berada diperingkat ke-10 ekonomi dunia dari Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PBD) berdasarkan World Bank atau Bank Dunia.
- Indonesia tercatat menduduki peringkat ke-16 dunia untuk kategori negara dengan perekonomian terbesar, mengalahkan Malaysia yang berada di posisi ke-36, Sperti dilansir dari Business Insider, Senin (17/6/2013)
- Posisi Indonesia dilihat dari indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2012 berada pada posisi 121 dari 187 negara. Posisi indeks Persepsi Korupsi (IPK) tahun 2012 berada pada posisi 118 dari 176 negara. Posisi daya saling Indonesia tahun 2012 berada pada peringkat ke-50 dari 144 negara, atau menurun lima tingkat dibandingkan setahun sebelumnya. Jika dilihat peringkat untuk masing-masing pilar daya saing, maka posisi Indonesia terpuruk pada pilar efisiensi pasar tenaga kerja yaitu peringkat ke-120, disusul pilar kesiapan teknologis yang menempati peringkat ke-85, dan infrastruktur pada peringkat ke-78. Pilar terbaik untuk Indonesia hanya terletak pada ukuran pasar (16), lingkungan makroekonomi (25), dan inovasi (30).
- Nilai IPM Indonesia pada 2012 meningkat menjadi 0,629, menjadikannya naik tiga posisi ke pringkat 121 dari peringkat 124 pada 2011 (0,624), dari 187 negara. Menduduki peringkat yang sama dengan Indonesia adalah Afrika Selatan dan Kiribati. Note : Singapura (18), Brunei (30), Malaysia (64), Thailand (103) dan Filipina (114).
- Pendapatan perkapita, International Finance Corporation (IFC) menempatkan Indonesia di peringkat 121 dari 183 negara-negara ASEAN lainnya yakni Singapura (Ranking 1), Thailand (19), Malaysia (21), dan Vietnam (78).
- Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki kekayaan sumber alam melimpah, mulai dari perkebunan, pertambangan, serta energi. Namun, negara ini memiliki populasi cukup besar, lebih dari 230 juta sehingga menempatkan indonesia di peringkat 122 dari segi kekayaan riil, berada tak jauh dari posisi Indonesia, adalah Fiji di posisi 121, Honduras (123), Irak (124) dan mongolia (126)
- Untuk kawasan Asia Tenggara, Indonesia berada di peringkat 3 negara dengan tingkat pengangguran tertinggi, sedangkan di dunia Indonesia duduk di peringkat 75 dari 200 negara yang didaftarkan untuk tersurvey.
Nah, itulah infomasi yang bisa kami sampaikan mengenai fakta dan data tentang kekuatan ekonomi indonesia dan daya saingnya yang mungkin bisa menambah informasi kalian tentang kekuatan ekonomi indonesia.
Kontak Kami :
: 02129638008
: admin@pertaabi.com
Baca Juga :
Pentingnya Organisasi Profesi Sebagai Kekuatan Pembangunan Ekonomi
Organisasi profesi sebagai sarana pemersatu anggota seprofesi dalam konteks positif untuk menjadi mitra pemerintah guna menghasilkan kemanfaatan bagi bangsa ditengah tantangan global. Tak hanya itu, organisasi profesi dapat menghimpun kekuatan sumber daya manusia guna memperoleh kekuatan pengembangan kompetensi (Keilmuan dan Keahlian). Organisasi profesi ini juga dapat memudahkan alih teknologi yang terkait dengan profesionalisme profesi serta mempercepat arus informasi dan komunikasi sesama profesi guna meningkatkan kesigapan dalam peningkatan daya saing global.
Di dalam organisasi profesi juga dapat meningkatkan peran kelompok atau komunitas didalam pemberian saran secara aktif dalam penyusunan kebijakan pemerintah yang berkeadilan dan untuk kemakmuran bangsa dan sebagai kekuatan baru untuk berkontribusi riil sertamendorong komponen bangsa (masyarakat) agar menjadi Sumber Daya Manusia yang produktif, trampil dan siap bersaing dengan negara lain. Berbagai manfaat telah dirasakan berbagai pihak dari organisasi profesi ini.
1. Untuk kemajuan dan kesejahteraan Anggota.
2. Untuk menjaga kepentingan profesi melalui kesepakatan kode etik.
3. Untuk meningkatkan daya saing kompetensi (keilmuan dan keahlian) bagi Anggota melalui perbaikan yang terarah, sistemastis dan berkelanjutan.
4. Untuk meningkatkan peran serta anggota didalam kontribusinya untuk pembangunan bangsa (masyarakat) dan mampu menjadi change agent.
5. Menjadi mitra Pemerintah untuk penentuan kebijakan yang terkait dengan Pengelolahan Alat Alat Berat Tambang.
6. Untuk memperkuat barisan yang mampu menghalau dampak negatif atau kerugian akibat kepentingan yang tidak memihak kepada bangsa atau kompetisi negatif pihak asing.
Kontak Kami :
: 02129638008
: admin@pertaabi.com
Baca Juga :